P R U N E
Saya akan mengenalkan Prune kepada Anda.
Buah Prune berasal dari daerah Kaukasus di Asia Barat dan kini kebanyakan diproduksi di Amerika, Eropa, dan Amerika Selatan. Prune memiliki banyak kegunaan dan prune telah digunakan di India dan beberapa daerah lain sebagai obat sejak dulu kala. Prune juga disebut ‘buah mukjizat’.
Prune yang telah ada bersama manusia selama ini telah digunakan dengan berbagai cara dan banyak penelitian sedang dilaksanakan oleh Badan Prune di Amerika dan organisasi lainnya.
Di sini saya telah meringkas berbagai nutrisi dan elemen fungsi dari buah Prune. Seperti yang ditunjukkan diagram, prune memiliki:
a) Kalium yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah,
b) Mineral seperti boron dan sejenisnya yang dapat mencegah osteoporosis/tulang keropos,
c) Anti-oksidan yang terdiri dari berbagai komponen phenolic,
d) Asam quinic yang akhir-akhir ini diketahui tinggi kandungannya dalam prune, serat, dan berbagai jenis vitamin, dan
e) Zat anti bakteri yang mampu mengendalikan efek organisme mikro.
Sekarang saya akan menjelaskan ini secara detil.
Prune mengandung banyak mineral yang disebut kalium. Diagram ini menunjukkan jumlah kalium dalam Referensi Jumlah yang Normalnya Dikonsumsi setiap orang per harinya. (RACC)
Contohnya, terdapat 470mg kalium dalam RACC ubi manis, 432mg dalam pisang, 343mg dalam bayam, dan lain-lain. 55 gram buah prune mengandung 510mg kalium dan merupakan jumlah tertinggi diantara mereka. Dibandingkan dengan makanan lain, buah prune ternyata memiliki banyak kandungan kalium.
Mengapa kalium baik untuk tubuh kita?
Diagram ini menunjukkan hubungan antara perbandingan sodium/kalium dalam air seni penduduk yang tinggal di berbagai kota dengan jumlah kematian yang disebabkan stroke. Perbandingan sodium dan kalium dalam air seni didapatkan dengan mengukur jumlah sodium dan kalium yang terdapat dalam air seni, dimana kemudian jumlah sodium dibagi oleh jumlah kalium.
Dalam grafik ini, kota dengan jumlah penduduk terbanyak yang mengkonsumsi makanan sehingga air seni mengandung banyak kalium namun sedikit sodium diletakkan di bagian lebih kiri. Selain itu, stroke di garis vertikal menunjukkan penyakit yang terdiri dari pendarahan otak, pendarahan lapisan sub, kerusakan otak, dan lainnya, yang seluruhnya disebabkan karena pembuluh darah otak. Pada grafik ini, semakin tinggi garis lurus ini naik, semakin tinggi angka kematian yang disebabkan stroke.
Grafik ini menunjukkan semakin kiri suatu daerah diletakkan, semakin sedikit angka kematian karena stroke. Kesimpulannya, angka kematian yang disebabkan stroke lebih kecil di daerah-daerah dimana penduduknya memiliki banyak kalium dan sedikit sodium.
Kami dari Perusahaan MIKI bekerja sama dengan universitas untuk melaksanakan sebuah studi penelitian buah prune.
Subyek mengkonsumsi 55 gr sari buah prune setiap hari selama 4 minggu, dan kandungan sodium serta kalium dalam air seni mereka diukur. Hasilnya, perbandingan sodium/kalium yang sebelumnya adalah 4,5 turun menjadi 3,2 setelah 4 minggu mengkonsumsi prune. Setelah itu, ketika mereka berhenti mengkonsumsi sari prune, perbandingan sodium/kalium kembali ke angka semula setelah 4 minggu.
Ini membuktikan bahwa penurunan sodium dan peningkatan kalium dalam tubuh disebabkan oleh sari prune yang dikonsumsi. Hasil ini menunjukkan bahwa prune mungkin dapat mencegah kerusakan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke dan penyakit lainnya.
Sebelum saya membicarakan tentang protein kedelai, saya pernah membahas bahwa Badan Obat-obatan Amerika telah meresmikan Health Claim (Pernyataan Kesehatan) berdasarkan bukti ilmiah untuk makanan yang terbukti berguna bagi kesehatan.
Pernyataan Kesehatan ke-13 yang diresmikan tanggal 30 Oktober 2000 adalah Kalium yang akan saya bicarakan saat ini. Telah dikatakan bahwa makanan yang mengandung banyak kalium dan rendah dalam sodium dapat mengurangi resiko darah tinggi dan stroke.
Makanan yang tinggi dalam kandungan kalium namun juga tinggi dalam sodium tidak menunjukkan pengaruh yang baik pada tekanan darah. Namun demikian, buah prune adalah makanan yang tinggi dalam kandungan kalium dan rendah dalam sodium yang tepat menurut Pernyataan Kesehatan dan dapat mengendalikan tekanan darah serta mencegah stroke.
Seperti Anda ketahui, prune adalah buah yang memiliki tingkat anti-oksidan yang tinggi. Ini adalah grafik yang menggambarkan hasil pengukuran dari oksidasi buah dan sayuran. Akhir-akhir ini, tingkat anti-oksidan diukur menggunakan metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) atau Kapasitas Penyerapan Radikal Oksigen. Alat ini mengukur kemampuan untuk menghilangkan radikal oksigen (radikal bebas) diantara zat-zat oksidan yang diketahui berbahaya bagi tubuh manusia. Buah prune memiliki nilai ORAC 5770. Kismis nilainya 2830, bluberi 2400 dan stroberi 1540, dimana nilai ini jauh lebih rendah dibanding dengan prune.
Pengerasan pembuluh darah arteri diawali dengan menempelnya kolesterol pada dinding pembuluh darah. Telah diketahui bahwa peningkatan kolesterol pada dinding pembuluh darah disebabkan oleh perubahan kualitas kolesterol karena oksidasi dan hal lainnya. Karena itu, pengendalian oksidasi kolesterol dalam darah dapat mencegah pengerasan pembuluh darah arteri.
Buah prune memiliki tingkat anti-oksidan yang tinggi dan sangat diperkirakan dapat mengendalikan pengerasan pembuluh darah dengan menghambat zat-zat yang teroksidasi dalam darah.
Berikut merupakan penelitian yang dilaksanakan Perusahaan MIKI bekerja sama dengan universitas untuk mengkonfirmasi efek anti-oksidan buah prune. Dalam air seni manusia, terdapat zat creatol dan 8-isoprostane. Ini adalah zat-zat metabolisme yang jumlahnya meningkat seiring meningkatnya tekanan oksidasi yang diterima tubuh. Diperkirakan bahwa semakin tinggi angkanya, semakin teroksidasi tubuh kita.
Dalam penelitian ini, subyek mengkonsumsi 55 gr sari prune setiap hari, dan tingkat creatol dan 8-isoprostane dalam air seni mereka diukur. Setelah mereka mengkonsumsi sari prune selama 4 minggu, tingkat creatol pada grafik kiri serta tingkat 8-isoprostane pada grafik kanan, menurun. Angka-angka ini menunjukkan bahwa semakin rendah angka ini, semakin berkurang oksidasi tubuh.
Setelah menghentikan konsumsi sari prune selama 4 minggu, angka-angka ini kembali pada nilai pada saat sebelum mengkonsumsi sari prune. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi buah prune dapat mencegah oksidasi tubuh.
Seperti dibahas di atas, efek anti-oksidan buah prune memang terbukti kuat, namun penelitian atas apa yang menyebabkan efek-efek ini belum membawa banyak kemajuan. Karena itulah, Perusahaan MIKI menganalisa unsur yang terkandung dalam buah prune.
Sebelum penelitian analisa kandungan unsur ini, telah diketahui bahwa zat yang memiliki kekuatan anti-oksidan adalah asam Klorogenik, dan kami menemukan bahwa terdapat 3 macam asam Klorogenik. Ini adalah rumus struktur mereka, dan asam-asam ini adalah Neoklorogen, Kripklorogen, dan Klorogen Gen. Kami segera mengumumkan penemuan kami sebagai sebuah thesis.
Bekerja sama dengan universitas, kami telah menemukan banyak zat-zat anti-oksidan. Zat-zat berikut hanya sebagian dari mereka.
Ini adalah asam kafein yang merupakan bagian dari asam Klorogenik dan komponen lainnya. Komponen yang disebut 4-amino-4-carboxychroman-2-1 ini memiliki efek anti-oksidan sendiri, tapi yang mengejutkan kami, komponen ini mampu meningkatkan efek anti-oksidan unsur yang lainnya. Artinya, komponen ini lebih baik dikonsumsi bersama unsur lainnya daripada secara terpisah. Jadi, mengkonsumsi buah prune yang mengandung berbagai unsur anti-oksidan ini memberikan hasil yang lebih baik daripada mengkonsumsi masing-masing unsur itu secara terpisah.
Walaupun telah banyak organisasi penelitian yang menemukan bahan-bahan anti-oksidan, dikatakan bahwa baru 30% dari bahan-bahan dasar yang memiliki kekuatan anti-oksidan yang sejauh ini kita temukan. Penelitian untuk menemukan bahan-bahan anti-oksidan lainnya masih dalam pelaksanaan.
Telah diketahui bahwa asam Quinic, semacam asam organik, juga terdapat dalam buah prune. Perusahaan MIKI telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa kandungan asam Quinic dalam buah prune begitu tinggi dibandingkan dengan tumbuhan lainnya.
Berikut adalah tabel perbandingan dengan buah lain. Krenberri yang kabarnya mengandung banyak asam Quinic memiliki 0.88gr per 100 gramnya, kiwi 0.91gr, plum 0.32gr, dan untuk buah prune, 1.1gr dalam buah prune segar, dan 4.28gr dalam sari buah prune.
Asam Quinic yang terkandung dalam makanan diproses dalam tubuh dan dikeluarkan melalui air seni, dan meningkatkan keasaman air seni. Semakin tinggi tingkat basa air seni, semakin mudah penyebaran mikroba dalam saluran kencing, tapi asam Quinic mencegah infeksi penyakit dalam saluran kencing dengan meningkatkan keasaman air seni.
Para peneliti Perusahaan MIKI kemudian melaksanakan eksperimen apakah mengkonsumsi prune dapat meningkatkan tingkat asam air seni.
Grafik ini memperlihatkan hasil eksperimen. Garis vertikal menunjukkan nilai pH air seni. Semakin tinggi nilainya, semakin tinggi tingkat basa-nya, dan semakin turun menunjukkan tingkat keasaman. Sebaliknya, garis horisontal menunjukkan waktu. Pada jam 6, setengah dari peserta mengkonsumsi 20gr buah prune, dan sisanya hanya mengkonsumsi air. Kemudian nilai pH air seni kelompok yang memakan prune menurun, artinya, bahwa air seni mereka menjadi lebih asam. Hasil ini menjelaskan bahwa mengkonsumsi buah prune sudah pasti membuat air seni menjadi lebih asam dan mencegah penularan penyakit saluran kencing yang diderita banyak wanita.
Sekarang saya akan membahas unsur anti-bakteri yang dikandung buah prune. Karena prune banyak mengandung poliphenol, diperkirakan bahwa prune mungkin dapat membuat makanan awet lebih lama. Kami kemudian mengadakan eksperimen untuk memastikan efek anti-bakterinya.
Eksperimen dilakukan dengan cara berikut. Kami memasak nasi dan memisahkannya menjadi dua mangkuk. Kami lalu memasukkan basil beracun ke dalam salah satu mangkuk. Di mangkuk satunya lagi, kami masukkan sari buah prune dan juga basil beracun. Kemudian kita melihat perbedaan dari kedua mangkuk yang ditinggalkan begitu saja.
Basil yang dimasukkan dalam nasi adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus. Staphylococcus aureus merupakan basil yang biasanya tumbuh jika makanan dimasak dengan tangan terluka. Sedangkan Bacillus cereus adalah basil yang biasanya tumbuh di tanaman padi.
Di sebelah kiri adalah grafik Staphylococcus aureus. Garis vertikal menunjukkan jumlah basil dan garis horisontal menunjukkan masa/waktu. Pada akhir eksperimen, jumlah basil pada nasi yang tanpa tambahan terus menerus bertambah, sedangkan basil pada nasi yang ditambahkan sari buah prune sama sekali tidak bertambah. Namun, pada kasus dimana nasi ditambahkan sari prune yang sudah tidak mengandung unsur phenolic, jumlah basil juga terus menerus meningkat, sama seperti nasi yang tanpa sari prune.
Yang di sebelah kanan adalah grafik Bacillus cereus. Jumlah basil pada nasi yang tanpa tambahan terus menerus bertambah, sedangkan basil pada nasi yang ditambahkan sari buah prune sama sekali tidak bertambah. Bahkan, ketika sari buah prune tanpa kandungan unsur phenolic ditambahkan, peningkatan jumah basil juga terhenti. Ini berarti ada zat lain selain unsur phenolic dalam buah prune yang berpengaruh pada jenis basil ini.
Kini sudah jelas bahwa buah prune membantu mengendalikan basil beracun dalam nasi. Namun, Tuan dan Nyonya, walaupun buah prune memiliki efek seperti yang baru saja dibahas, tak ada gunanya menambahkan prune pada nasi yang sudah basi, jadi tolong jangan lakukan.
Sekarang saya akan membahas hubungan antara metabolisme tulang dan buah prune.
Prune mengandung banyak boron. Telah diketahui bahwa boron meningkatkan konsentrasi hormon steroid dalam darah dan membantu mengendalikan pelepasan kalsium ke dalam air seni. Karena itu, telah dibuktikan bahwa boron mengendalikan pengurangan jumlah tulang pada wanita-wanita yang mengalami menopause.
Selain boron, buah prune juga banyak mengandung asam organik seperti asam quinic dan asam malik, dimana asam-asam organik ini meningkatkan penyerapan kalsium ke dalam tubuh. Selain itu juga, tembaga meningkatkan jumlah tulang selama proses pembentukan tulang dengan meningkatkan aktivitas enzym dalam tembaga.
Unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan tulang ini terkandung dalam buah prune.
Berikut adalah hasil dari eksperimen untuk melihat efek perbaikan pencernaan.
Eksperimen ini bertujuan untuk melihat perubahan dengan memberikan jus buah prune pada orang-orang yang kesulitan buang air besar sekali sehari, yakni orang yang mengalami masalah sembelit. Berdasarkan eksperimen ini, kita dapat melihat, frekwensi buang air besar mereka yang meminum 160gr atau 320gr jus prune setiap harinya meningkat lebih dari mereka yang meminum air dengan jumlah yang sama. Semakin banyak jumlah kotoran, semakin mudah pengeluarannya, yang dalam hal ini juga membaik, dimana kotoran lebih lunak. Kita dapat melihat, jus prune meningkatkan frekwensi buang air besar dan juga kemudahannya.
Sebagai penutup, saya akan menunjukkan Anda grafik ini sekali lagi untuk mengakhiri penjelasan saya.
Prune adalah buah yang sangat baik yang mengandung:
- Kalium yang berpengaruh baik pada organ-organ sirkulasi,
- Boron yang mencegah osteoporosis / tulang keropos,
- Unsur Phenolic yang berfungsi sebagai anti-oksidan,
- Asam Quinic yang mencegah penularan penyakit pada saluran kencing,
- Serat dan berbagai jenis vitamin dan
- Beberapa unsur yang mengendalikan perkembangan organisme mikro.
Saya ingin merekomendasikan pada Anda sekalian untuk mengkonsumsi prune mulai sekarang. Terima kasih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar